Dahulu, akun dengan centang biru selalu diberikan kepada akun-akun yang dirasa memiliki dampak terhadap platform media sosial tertentu ataupun untuk mencegah adanya pemalsuan atas akun-akun resmi yang ada di suatu media sosial.
Namun, sejak Elon Musk mengeluarkan kebijakan dimana setiap pengguna Twitter (sekarang X) dapat membeli centang biru, banyak platform media sosial pun mengeluarkan kebijakan serupa seperti yang dilakukan oleh Instagram.
Kini, centang biru sudah tidak memiliki ‘keistimewaan’ lagi. Satu-satunya yang membuat akun centang biru istimewa adalah biaya bulanan yang harus mereka bayarkan untuk mempertahankan centang birunya.
Hilangnya Value dari Centang Biru
Kebijakan untuk membeli centang biru dirasa menghilangkan value dari centang biru itu sendiri. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, centang biru dahulu diberikan kepada akun-akun yang memang layak untuk diberikan centang biru, bukan untuk akun yang mampu membayar untuk mendapatkan centang biru.
Kini, siapapun, dan apapun akunnya, mereka dapat mendapatkan centang biru dengan membayar sejumlah uang kepada platform media sosial tertentu. Dan, jangan kaget apabila nantinya ada akun-akun fake yang sukses menipu pengguna media sosial tertentu dikarenakan mereka memiliki centang biru di profilnya.
Karena, sederhana mau akun tersebut penipu, parody, dan lain sebagainya. Asal mereka mampu membayar sejumlah uang tiap bulannya, tentunya mereka akan mendapatkan centang biru yang dahulu dianggap sebagai bukti bahwa akun tersebut adalah akun official dari sosok tertentu.
Narsisme yang Dimanfaatkan Platform Media Sosial
Pada dasarnya, alasan mengapa akhirnya platform-platform media sosial mengeluarkan kebijakan centang biru berbayar ini tidak sepenuhnya disebabkan oleh platform media sosial tersebut.
Nyatanya, banyak pengguna media sosial yang memiliki sifat narsistik dan akhirnya mencoba untuk melobi orang ‘dalam’ dari platform media sosial tertentu untuk mendapatkan centang biru agar dapat dipamerkan ke teman-temannya.
Terlebih, dengan adanya kebijakan centang biru berbelit ini, para pembeli centang biru akan mendapatkan sejumlah keuntungan yang tidak dapat dirasakan oleh pengguna non centang biru.
Memang, hal tersebut merupakan keuntungan bagi mereka yang membeli centang biru. Namun, hal tersebut nyatanya merusak value dari media sosial sebagai platform yang digunakan untuk berinteraksi sosial dengan pengguna lainnya
Dengan adanya keuntungan-keuntungan yang hanya dapat dimiliki orang yang membeli centang biru ini. Tentunya merusak esensi dari interaksi sosial yang seharusnya tidak dibatasi oleh berbagai keuntungan eksklusif yang hanya dimiliki sejumlah.