Pemerintah Jepang masih terus melakukan penanganan pasca gempa di wilayah pesisir Barat pulau utama Honshu. Hingga saat ini, otoritas masih terus melakukan pencarian korban.
Mengutip data sementara yang dihimpun AFP, pemerintah setempat menyebutkan jumlah korban tewas sebanyak 30 orang. Angka ini naik signifikan dari data Selasa (2/1/2023) pagi, sebanyak enam orang.
"Kerusakan yang sangat parah telah dipastikan, termasuk banyak korban jiwa, bangunan runtuh dan kebakaran," kata Perdana Menteri (PM) Fumio Kishida setelah pertemuan tanggap bencana.
"Kita harus berpacu dengan waktu untuk mencari dan menyelamatkan korban bencana," tambahnya.
Sebelumnya, gempa terjadi Senin waktu setempat sekitar pukul 16.00. Tayangan berita setempat menunjukkan bagaimana gedung sekitar rubuh, termasuk gedung komersial tujuh lantai runtuh.
Mengutip CNBC International, Badan Meteorilogi Jepang mengatakan setidaknya ada 140 getaran terdeteksi sejak gempa pertama. Badan itu memperingatkan akan ada gempa kuat baru beberapa hari ke depen.
Menteri Pertahanan Jepang mengatakan kepada wartawan pada hari Selasa bahwa 1.000 personel militer saat ini terlibat dalam upaya penyelamatan. Sekitar 10.000 personel pada akhirnya akan dikerahkan.