ANAK SD YATIM PIATU, SERING KELAPARAN, SERING DIBULLY TEMAN KARENA JUALAN ES TEBU

Menyapa Kabar
0

 

(Foto Istimewa) 

ANAK SD YATIM PIATU, SERING KELAPARAN, SERING DIBULLY TEMAN KARENA JUALAN ES TEBU


"Aku pengen berenti sekolah kalo dibully terus"


Dunia terasa tak adil bagi Nudi (11 th). Di usianya yang masih belia, ia sudah harus kehilangan kedua orang tuanya, kelaparan sampai dibully.


Nilam (13) dan Nudi (11) merupakan bocah yatim yang rela berkeliling berjualan es tebu untuk bisa makan dan sekolah. Ayahnya meninggal 10 tahun yang lalu, sedangkan sang ibu menikah lagi dan pergi begitu saja meninggalkan mereka.


Kini mereka tinggal bersama sang nenek di sebuah kontrakan sederhana. Nenek Atik (58) juga membantu berjualan es tebu dan agar-agar di sekolahan cucunya.


Kerasnya hidup membuat Nudi sering menangis di sekolah apalagi ketika dirinya dibully teman-temannya saat jual es tebu. Di jam istirahat, Nudi jual es tebu bareng nenek di sekolahan. Setelah pulang sekolah, ia lanjut keliling kampung sejauh 3 KM tuk jajakan sisa es tebunya.


Keesokan harinya, sebelum berangkat sekolah ia membuat es tebu sebelum dijual. Harganya cuma seribu rupiah. Sehari kadang Nudi cuma dapat untung 3 ribu saja.


Tak jarang mereka kelaparan karena uangnya gak cukup untuk beli beras, belum lagi kontrakan yang nunggak selama 3 bulan. Mereka terancam diusir jika tidak bisa membayar dalam kurun waktu yang ditentukan. Tas Nudi yang bolong karena digigit tikus pun masih terus dipakai karena tidak ada uang untuk membelinya

Penulis : Firmansyah Adi Pratama

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)

Tag Terpopuler