Desa di Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan diguncang peristiwa mengerikan ketika seorang bocah kelas 5 SD memutuskan mengakhiri hidupnya sendiri dalam kamarnya. Keputusasaan merayap setelah ibunya menyita handphone sang anak, sebuah tindakan yang tak disangka membawa dampak serius.
Masyarakat setempat terkejut dan tak percaya dengan berita ini. Bahkan, guru-guru di sekolah tempat korban belajar pun terguncang. "Guru-gurunya akan pergi untuk takziyah," ungkap salah satu warga.
Korban ditemukan meninggal oleh ibu dan neneknya saat hendak dibangunkan untuk kegiatan pengajian. Kabid Dikdas Dinas Pendidikan Kabupaten Pekalongan, Ipung Sunaryo, membenarkan kejadian tersebut, menegaskan bahwa korban adalah seorang siswa kelas 5 SD.
Peristiwa ini bermula saat ibu korban menyita handphone karena korban enggan makan. Keputusan tragis itu terjadi ketika korban mengunci diri dalam kamar setelah handphone diambil. "Psikologi anak sekarang sangat rentan emosionalnya," kata Ipung, menyuarakan keprihatinan terhadap perubahan dinamika psikologis anak-anak.
Pihak berwenang berencana melakukan evaluasi bersama guru-guru untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Ipung juga mengajak orang tua dan masyarakat untuk lebih aktif dalam mendampingi dan mendidik anak-anak, menggarisbawahi pentingnya peran orang tua dalam mendukung kesejahteraan emosional anak-anak.
Penulis : Khairunnisa Indriyani Mukti